Monday, November 7, 2016

Perkembangan Teknologi Shield Tunneling (bag. 2)

melanjutkan post sebelumnya mengenai perkembangan metode Shield Tunneling karena masih ada beberapa metode khusus mengenai Shield Machine yang belum saya paparkan. Berikut lanjutan pemaparan :

----------------------------------------
5.  DOT Tunneling Method

Pada umumnya DOT Tunneling method memiliki kesamaaan dengan Multi-Circular Face Method, hanya yang berbeda pada sistem Cutterhead-nya. Mekanisme yang diterapkan pada DOT Tunneling Methode adalah dimana Shield Machine dengan Cutterhead berbentuk jari-jari (jeruji) yang diposisikan pada bidang yang sama untuk potongan ganda.  Cutterhead disinkronisasikan bergerak berlawanan arah agar tidak saling berbenturan.

Hirosima Astram Line (Jalur Sistem Trasnportasi)
Penampang : Lebar 10.69 dan Tinggi 6.09

Konstruksi Fase 3 - Saluran Air Kotor Utama No.2 di kota Narashino 
Penamapang : Lebar 7.65m dan Tinggi 4.45 m

Konstruksi dari Chayagasaka Jalur Bawah Tanah Nagoya No.4
Penampang :  Lebar 11.12 m dan tinggi 6.52

6. Horizontal & Vertical variation Shield-Method

Mekanisme saat Tunnel Driving (Proses Pembuatan Tunnel):
- Cross Articulation System
Sistem ini menyambungkan dua buah badan depan TBM dengan arah saling berkebalikan dan membuat bagian badan mesin bergerak maju dengan arah yang berbeda. Sistem ini memungkinkan Shield Machine menghasilkan gaya secara berputar dan bergerak secara spiral.

Cross Articulation System


- Segmen Terintegrasi (Integrated Segment)
Tunnel berbentuk spiral dapat dilaksanakan dengan menggunakan integrated segment pada penampang dimana dua buah tunnel digabungkan dan memuntir. Segmen untuk Tunnel tunggal biasa juga dapat digunakan untuk pelaksanaan tunnel terpisah.

Integrated Segment

Karakteristik :
1. Penampang potongan dapat diubah secara berkelanjutan dari arah horizontal ke arah vertikal dengan bentuk lingkaran ganda (Multi-Circular). 
Cross Articulation System memungkinkan untuk mengontrol secara bebas pada pengendalian mesin dan arah orientasinya, dan secara berkelanjutan dapat merubah arah alignment penampang dari horizontal ke arah vertikal.
Perubahan Alignment dari Vertikal ke Horizontal



2. Tunnel terpisah dapat dilaksanakan tanpa mememerlukan Vertical Shaft
Pemisahan Shield Machine dapat dilaksanakan didalam tanah sehinga memungkinkan untuk melaksanakan kontruksi tunnel terpisah tanpa memerlukan mid-tunnel vertical shaft.


Pemisahan Shield Machine 


3. Periode pelaksanaan yang pendek.
Pelaksanaan secara simultan untuk tunnel ganda dan mengeliminasi pembuatan mid-tunnel vertical shaft untuk pekerjaan pemisahan tunnel sehingga memungkinkan periode pelaksanaan yang lebih pendek.

Konstruksi Saluran Utama Minami-dai 
Diameter dari Shield Machine untuk pelaksanaan secara Vertikal dengan Tunnel terpisah
Upper Shield : 3.29 m
Lower Shield : 2.89
Tipe : Slurry
Panjang : 154 m

Konstruksi Pekerjaan Stasiun Roppongi pada jalur bawahtanah Loop No.12
Diameter dari 4 buah Shield Machine
Main Shield : 6.56 m (Kiri dan Kanan)
Sub-Shield : 1.72 m(Atas dan Bawah)
Tipe : Slurry
Panjang : 118 m x 2 Tunnel


7. Wagging Cutter Shield Tunneling Method

Mekanisme penggalian :
1. Penampang Potongan yang Fleksibel
Tunnel dengan berbagai penampang dapat dilaksanakan dalam konstruksi.



2. Compact Shield Tunneling Machine
Tunnel berbentuk persegi dapat dilaksanakn dengan menggunakan mekanisme penggalian yang sederhana. Berat dan panjang dari Shield Machine dan biaya dapat dikurangi dengan menggunakan hydraulic jack.

3. Lapisan Struktur pada Tunnel Persegi
Lapisan dari Shield Tunnel persegi memiliki lapisan struktur yang efektif. Pada bagian terluar tunnel dipasang struktur komposit baja beton terdiri dari cangkang baja yang berfungsi sebagai bagian penahan tarik. Dan pada dalamnya berupa struktur beton bertulang.
Penggunaan cangkang baja tidak hanya digunakan sebagai temporary lining saat pekerjaan sementara tetapi juga dapat digunakan sebagai struktur tunnel utama hingga penyelesaian proses pembuatan tunnel lining, dan hal tersebut dapat memberi keuntungan dalam pengurangan biaya konstruksi.



Karakteristik :
1. Cutter Wagging System
Cutters (pemotong) dapat memanjang dan memendek layaknya piston karena digerakan oleh hydraulic jack. Oleh karena itu, mekanisme struktur sangat sederhana sehingga berat dan panjang dari mesin dapat dikurangi.

2. Overcutters
Rotasi pemotong dan proses pemanjangan dan pemendekan dari overcutters diatur secara otomatis sehingga dapat memungkinkan untuk melakukan penggalian pada bagian ujung dari cutting face (area penampang pemotongan).


3. Spike Bits
Long-Stroke cutters diperlukan pada metode Wagging Cutter berbentuk non-circular karena harus memiliki durabilitas dan reliabilitas tinggi dibandingkan dengan pemotong biasa pada umumnya. Pengembangan baru dari spike-bits (mata bor/gurdi) dengan performa tinggi adalah kemampuannya untuk melakukan penetrasi dan memotong tanah saat overcutter memanjang atau memendek (atau sebelum dan sesudah cutterhead bergerak secara mengibas)



Spike Bits

Konstruksi dari Tozai Line - Kyoto Rapid Transit
Penampang : Lebar 9.9 m dan 6.5 Tinggi
Metode : Earth Pressure Balance Shield Method
Panjang Konstruksi : 120 m


Konstruksi dari Jalan Kiramedikori, Jalan Bawah Tanah
Penampang : Lebar 7.81 m dan Tinggi 4.98 m
Metode : Earth Pressure Balance Shield Method



----------------------------------------------------------

Sekian pemaparan-nya, walau sebenernya masih banyak lagi metode-metode dari Shield Tunneling  belum saya jabarkan seperti :
- DK Shield Method
- Rheological Foam Shield Tunneling Method
- Extruded Concrete Lining Method
- Mechanical Shield Docking Method
- Chemical Plug Shield Method
- P&PC Segment Lining Method

untuk metode diatas jika ingin kalian pelajari silahkan ke link berikut :
http://www.shield-method.gr.jp/eng/index2.htm

Selain itu ada juga spesial teknologi dari perusahaan Jepang Shimizu dan Obayashi, antara lain :
- F-Navi Method
   untuk tingkat konstruksi dengan pengerjaan secara cepat (Rapid Construnction)
- Shimizu MSD Method (Mechanical Shield Docking Method)
   untuk menghubungkan (mempertemukan) dua buah tunnel secara simultan tanpa memerlukan ground freezing.
- Shimizu T-BOSS Method
Menghubungkan dua buah tunnel dengan koneksi berbentun huruf "T"
- Shimizu SR-J, ES-J Seg-Jet Method
Untuk menghubungkan tunnel dengan koneksi berbentuk huruf "Y".
- Obayashi URUP  Method
Untuk melakukan konstruksi tunnel tanpa perlu menggunakan Launching Shaft sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.