Sejarah teknik sipil dapat ditelusuri kembali ke abad 4000 sebelum masehi, yang pada awalnya berkembang di daerah Mesir Kuno dan Mesopotamia. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya Piramida Raha Djoser yang terdapat di kompleks Saqqara dan Piramida ini diakui sebagai piramid tertua di dunia. Dan diketahui piramida ini dibangun oleh seorang engineer bernama Imhotep,
Gambar 1. Piramida Josep yang dirancang oleh Imhotep (source img:wikipedia)
Engineer pada mulanya dimiliki oleh militer sebagai profesi dan termasuk bagian dari jabatan di militer. Memiliki peran untuk membangun benteng, pertahanan, pos militer, jembatan, jalan dan bangunan pendukung perang. Kemudian setelah perang usai, profesi engineer ini masih dibutuhkan untuk membangun kembali kota yang telah hancur.
Di bidang akademik, Teknik sipil merupakan cabang ilmu teknik yang mempelajari dasar perancangan, pembangunan, melakukan perawatan fisik bangunan dan infrastruktur lingkungan termasuk jalan, jembatan, bendungan, kanal dan gedung.
Gambar 2. Jembatan Golden Gate
Teknik Sipil sendiri dibagi menjadi beberapa sub-disiplin lagi, yaitu sebagai berikut :
1. Struktural
Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
2. Geoteknikal
Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dan batuan dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah, penyelidikan laboratorium serta perencanaan konstruksi tanah dan batuan, seperti: timbunan (embankment), galian (excavation), terowongan tanah lunak (soft soil tunnel), terowongan batuan (rock/mountain tunnel), bendungan tanah/batuan (earth dam, rock fill dam), dan lain-lain.
3. Transportasi
Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.
4. Manajemen Konstruksi
Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
5. Hidrologi
Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
